AKU, KAMU, SBH DAN BAKTI KITA
Kepedulian sosial merupakan karakter utama yang harus dikembangkan dalam diri setiap individu. Namun seiring dengan perkembangan era globalisasi, nilai-nilai kepedulian sosial terus mengalami degradasi khususnya di kalangan milineal. Sikap acuh tak acuh, kurang empati, sikap egoisme menunjukkan bahwa nilai-nilai kepedulian sosial kini mulai luntur. Kita sebagai bagian dari generasi z sudah seharusnya menjadi penggerak untuk menumbuhkan empati dan simpati di seluruh lini masyarakat terhadap masalah sosial yang dianggap sepele namun berdampak besar.
Seperti kutipan pesan terakhir Bapak Pramuka kita Baden Powell, “Aku yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah: membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak dewasa”1. Dari kutipan tersebut, pramuka mengajarkan kita untuk mandiri dan penduli terhadap sesama. Seperti salah satu janji pramuka (Trisatya) yang berbunyi “Menolong sesama hidup dan memersiapkan diri/ikut serta membangun masyarakat”.
Di dalam Pramuka sendiri terdapat Satuan Karya (SAKA) dari bidangnya masing-masing. Taukah kalian SAKA apa yang berperan di bidang kesehatan…??? Mungkin sebagian orang sudah mengetahui dan familiar dengan nama Saka Bakti Husada namun tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat dan pelajar yang belum faham dengan maksud organisasi tersebut, bahkan belum pernah mendengarnya sama sekali. Secara keseluruhan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada (Saka Bakti Husada) merupakan salah satu SAKA di bawah naungan Kementerian Kesehatan (KEMENKES) yang membentuk anggotanya menjadi pelopor hidup sehat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, Saka Bakti Husada juga dididik untuk tanggap membantu penanganan bencana dalam situasi dan kondisi apapun.
Selama periode 2018-2020, Saka Bakti Husada Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi sendiri telah melakukan banyak kegiatan sosial sebagai upaya dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Pada 7 Maret 2019, Ngawi mengalami banjir yang cukup memprihatinkan. Saka Bakti Husada Kecamatan Kendal memberikan aksi nyata dalam membantu ketersediaan pangan yang memenuhi asupan gizi di dapur umum dan ikut terjun memantau keadaan di lokasi saat bencana banjir, di Kecamatan Kwadungan (Gambar 1).
Gambar 1. a) Penyaluran makanan saat bencana; b) Aksi nyata di kegiatan dapur umum
Bencana angin puting beliung pada 27 Desember 2019 menyebabkan kerusakan sebuah PAUD yang berada di Dusun Tegalsari, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Kami membantu membersihkan puing-puing dan memberikan Alat Permainan Edukasi (APE) di PAUD tersebut (Gambar 2).
Gambar 2. a) Pembersihan puing-puing bencana; b) Pemberian APE
Dimasa pandemi, SBH menjadi Tim Gugus Depan Tanggap COVID-19 Puskesmas Kendal, dengan aksi nyata membagikan masker, menyediakan tempat cuci tangan, mengarahkan tentang social distancing, dan melakukan penyuluhan Protokoler Kesehatan di era New Normal (Gambar 3a dan 3b). Kami juga ikut membantu petugas Puskesmas dalam mengadakan Screening rutin di desa-desa untuk mencegah potensi gangguan kesehatan atau penyakit tertentu pada anak-anak di Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi (Gambar 3c).
Gambar 3. a) Pembagian masker; b) Penyuluhan 3M; c) Screening
Pada 15 Januari 2020 anggota SBH ikut berpartisipasi membantu kader-kader POSYANDU di kegiatan pemantauan gizi rutinan di desa-desa yang ada di Kecamatan Kendal (Gambar 4). Serta setiap 6 bulan sekali, dalam rangka mencegah penyebaran DBD dan chikungunya anggota SBH membantu petugas PUSKESMAS melakukan pembagian Abate dan pengecekan rutin jentik nyamuk di rumah-rumah di Kecamatan Kendal (Gambar 5).
Gambar 4. Kegiatan Posyandu