“Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat”, itulah bunyi poin ke dua dalam tri satya pramuka, janji yang selalu diikrarkan para anggota pramuka dan menjadi salah satu pedomannya dalam menjalani kehidupan. Dengan terikat pada ikrar ini, pramuka dituntut untuk dapat bermanfaat pada masyarakat dan menjadi insan yang pancasilais. Khususnya para pramuka golongan penegak dan pandega, di usianya yang sudah mulai dewasa mereka memiliki tanggung jawab lebih dalam berbakti pada masyarakat. Berbeda dengan golongan siaga dan penggalang, para anggota pramuka diwajibkan untuk turun langsung dalam membangun masyarakat.
Tak hanya di daerahnya sendiri, pramuka juga harus bisa beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat di mana pun ia berada. Di mana langit dipijak, di situ langit dijunjung. Di mana pun pramuka berada, di sana lah ia harus bisa bermanfaat pada masyarakat. Prinsip ini kiranya telah diterapkan oleh segenap anggota Dewan Ambalan SMAN 1 Bangkalan 2019-2020. Segenap anggota pramuka smansaba telah melaksanakan kegiatan pendadaran ambalan pada tanggal 20-23 Desember 2019 lalu. Dalam kegiatan itu, pramuka smansaba mengikuti serangkaian kegiatan kepramukaan, berkemah, mengembara, dan diselingi kegiatan bakti pada masyarakat.
20 Desember 2019 pukul 03.30 WIB, rombongan anggota pramuka smansaba tiba di desa Lebakharjo, kecamatan Ampelgading, kabupaten Malang. Di sana lah mereka melakukan kegiatan selama empat hari ke depan. Pagi pagi mereka sudah disambut oleh senyum ramah warga di sana. Wajar saja warga di sana sangat welcome pada para pramuka yang berkemah, karena desa ini memang desa pramuka yang dalam perkembangannya desa ini pernah ditempati untuk pelaksanaan Perkemahan Wirakarya se-Asia Pasific, “ASPAC” pada tahun 1978 dan Perkemahan Wirakarya se-dunia, “COMDECA” pada tahun 1993. Rasa cinta terhadap pramuka telah tertanam pada hati setiap warga di sana, bahkan di setiap rumah pasti terdapat pajangan dinding bertuliskan trisatya dan dasadharma. Tak heran jika desa ini menjadi rumah yang nyaman bagi setiap pramuka yang berkunjung dan berkemah di sana. Sebagai tamu, pramuka smansaba merasa sangat diapresiasi dengan keramahan para warga di sana. Dan sebagai tamu, pramuka smansaba berusaha memberikan feedback yang positif terhadap warga di sana. Serangkaian kegiatan bakti masyarakat mereka lakukan di desa Lebakharjo.
Kegiatan bakti masyarakat yang dilakukan pramuka smansaba di desa Lebakharjo, dikemas dengan cara yang menarik yaitu dengan serangkaian games yang menuntut para anggota untuk bisa berbaur dengan masyarakat. Di antaranya adalah games “kulo nuwun” yang menjadi syarat bagi anggota baru untuk mendapatkan scarf. Tiap sangga diberi teka-teki berupa sandi rumput yang harus dipecahkan agar mereka bisa menemukan rumah warga yang akan mereka datangi untuk melakukan misi selanjutnya. Setelah berhasil memecahkan teka-teki dan menemukan rumah warga yang dituju, para anggota pramuka harus menyelesaikan bakti masyarakat, yaitu mereka harus membantu masyarakat sekitar untuk melakukan pekerjaannya, mulai dari membersihkan rumah, mencabut rumput, hingga membantu menanam bibit tanaman warga. Tak hanya itu, dalam aksi ini, pramuka smansaba juga memberikan bingkisan sembako kepada warga-warga yang rumahnya dikunjungi. Para anggota pramuka juga diharuskan untuk berkenalan dan berbaur dengan masyarakat. Baru lah setelah selesai menjalankan misi, para anggota baru berhak menerima scarf ambalan yang akan digunakan selama satu tahun ke depan.
Games ini sangat mengandalkan kemampuan komunikasi, di mana para anggota harus pandai-pandai berkomunikasi dengan masyarakat secara sopan agar bisa diterima oleh masyarakat, di samping perbedaan bahasa sehari-hari yang mereka gunakan. Pramuka smansaba yang dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa Madura untuk berkomunikasi, dituntut harus bisa berbahasa Indonesia dengan sopan, bahkan harus belajar bahasa Jawa agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Games “kulo nuwun” yang dilakukan oleh pramuka smansaba sangat memberi pelajaran dan pengalaman berharga bagi para anggotanya di mana mereka mendapatkan pengalaman turun langsung membantu masyarakat dan belajar menjalin hubungan baik dengan masyarakat di tempat baru. Benar-benar sebuah wujud sinergitas yang luar biasa antara para anggota pramuka dengan masyarakat. Dengan games ini, berbakti pada masyarakat akan sangat terasa menyenangkan dan mengasyikkan.
Empat hari. Empat hari para anggota pramuka smansaba berkemah dan berkegiatan di desa Lebakharjo, lebih tepatnya di lapangan dekat monumen comdeca. Empat hari merupakan waktu yang cukup lama untuk tinggal di tempat baru, sehingga para anggota pramuka smansaba harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar agar para pramuka bisa tetap melangsungkan kegiatannya sekaligus memberikan manfaat pada masyarakat. Sebelum memulai kegiatan berkemah di desa Lebakharjo, pembina dan segenap panitia pendadaran pastinya meminta izin terlebih dahulu kepada sesepuh di sekitar lokasi yang ditempati, niat mereka untuk berkegiatan di sana disambut baik oleh kepala dusun setempat yang disebut “pak wo”.
Tak hanya melalui games “kulo nuwun” saja, aksi bakti masyarakat yang dilakukan oleh pramuka smansaba juga dilakukan selama mereka berkegiatan. Ketika mereka melakukan pengembaraan ke pantai licin dan keliling desa Lebakharjo, para anggota pramuka smansaba melakukan kegiatan peduli kebersihan. Sepanjang perjalanan, mereka memungut dan membersihkan sampah plastik di jalanan, mengumpulkannya di kantong plastik besar lalu membuangnya ke tempat sampah. Hal ini dilakukan karena rasa kepedulian para anggota pramuka terhadap lingkungan, dan kesadaran bahwa mereka harus menjaga lingkungan sekitar di mana mereka berada.
Menjelang pulang, para anggota pramuka smansaba tak langsung meninggalkan tempat begitu saja. Mereka tak lupa untuk membersihkan lingkungan yang telah ditempati berkemah selama empat hari. Tak lupa pula untuk berpamitan dan berterima kasih kepada masyarakat sekitar yang telah menerima mereka selama empat hari ini. Kegiatan bakti masyarakat yang dilakukan oleh pramuka smansaba di desa Lebakharjo mungkin memang sederhana, namun sangat berkesan dan memberikan pengalaman berharga bagi para anggota. Empat hari mereka harus berusaha menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Mereka juga belajar secara langsung mengenai kehidupan masyarakat desa Lebakharjo. Benar benar pengalaman yang tak ternilai harganya ketika tercipta suatu keharmonisan antara pramuka dan masyarakat. Semoga gerakan pramuka selalu menjadi gerakan yang senantiasa dapat diterima masyarakat, dan selalu menebar manfaat kepada masyarakat.
#jatimguyub
#peransakajatim2020
#lombaartikelperansaka
BIODATA PENULIS
Nama : Alief Azhar Abdillah
Tempat, Tanggal Lahir : Bangkalan. 12 Juni 2003
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tinggi Badan : 183 cm
Berat Badan : 78 kg
Alamat : Jl. Soekarno Hatta No.48A Bangkalan
Status : Pelajar
Email : aliefazhar.aa4@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SDN Kemayoran 1 2010-2016
SMP : SMPN 1 Bangkalan 2016-2019
SMA : SMAN 1 Bangkalan 2019-2020
PENGALAMAN ORGANISASI
-Anggota Dewan Penggalang Gerakan Pramuka SMPN 1 Bangkalan 2016-2019
-Ketua PMR Madya SMPN 1 Bangkalan 2017-2018
-Anggota Paskibra SMAN 1 Bangkalan 2019-2020
-Krani Dewan Ambalan Gerakan Pramuka SMAN 1 Bangkalan 2019-2020
KARYA TULIS YANG PERNAH DIBUAT
-“Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Laju Pertumbuhan Tikus Mencit (Mus Musculus)” 2018