KEMAH BAKTI BERWAWASAN BUDAYA DI KEPULAUAN BAWEAN
(Oleh : DKC Gresik)
Perkemahan bakti adalah pertemuan pramuka penegak dan pramuka pandega berbentuk perkemahan besar dalam rangka mengaplikasikan pengetahuannya dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan baik di gugusdepan maupun di satuan karya pramuka (saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
Pada tahun 2018 Dewan Kerja Cabang Gresik memiliki program Kemah Bakti Pramuka Berwawasan Budaya bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gresik. Dalam perkemahan ini peserta tidak hanya melakukan bakti kepada masyarakat tetapi mereka juga belajar mengenal budaya yang ada di masyarakat. Kerennya kegiatan ini tidak diadakan di kepulauan Jawa melainkan di Pulau Bawean tepatnya di desa Gelam Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik pada tanggal 1 – 3 Oktober 2018. Jadi kita bisa berwisata sambil belajar mengenal budaya dan berbakti masyarakat. Peserta kegiatan berjumlah 250 orang terdiri atas 50 orang dari daratan dan 200 orang dari kepulauan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kakak Dr. Moh. Qosim, M.Si selaku Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Gresik. Kesenian kercengan menjadi pembuka kegiatan ini. Peserta diajak mengenal kesenian Kercengan, hadrah tradisional Bawean. Kercengan merupakan hadrah dalam bentuk tradisional Bawean. Alat musik yang dipergunakan terdiri dari sejumlah rebana/terbang khusus yang memiliki bidang badan yang lebar terbuat dari kayu. lagu – lagu yang dipergunakan pada awalnya diambil dari kitab Barzanji. Namun pada perkembangan selanjutnya juga ditemukan syair – syair berbahasa Bawean maupun Indonesia yang temanya masih tetap seputar pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad serta ajaran syariat Agama Islam. Kercengan Bawean juga dilengkapi dengan sejumlah 15 – 30 penari yang disebut dengan ruddet. Para penari ini duudk bersaf dalam 1, 2 atau 3 baris syaf. Gerakan – gerakannya banyak diinspirasi dari gerakan shalat dan huruf hijaiyah lafat – lafat suci agama. Pentas Seni mewarnai malam Kemah Bakti Pramuka Berwawasan Budaya. Hampir seluruh peserta baik dari daratan dan kepulauan turut menampilkan kesenian yang ada di daerahnya.
Esoknya, Mentari bersinar di Pulau Bawean menemani aktivitas pagi peserta Kemah Bakti Pramuka Berwawasan Budaya. kegiatan dilanjutkan dengan bakti masyarakat berupa pengecatan tempat pemandian air panas yang ada di Desa Gelam. Kemudian siang harinya dilanjutkan dengan outbond. Kegiatan outbond diakhiri dengan pesta warna layaknya hari Holly di India.
Api unggun menghangatkan malam yang dingin di Pulau Bawean. Peserta diajak merenung sejenak dan melepaskan segala penat selama kegiatan. Bersamaan dengan padamnya api, kegiatan ini juga selesai membawa berjuta cerita bagi peserta.