Salam pramuka!!
Halo scout…
Siapa sih yang gak tau pramuka. Pramuka adalah salah satu ekstrakulikuler yang diwajibkan di beberapa sekolah untuk mengembangkan potensi anak.
Pramuka itu sendiri adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya anak muda suka berkarya. Pramuka merupakan wadah bagi para tunas tunas bangsa dalam melaksanakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kegiatan kepramukaan biasanya dilakukan di alam terbuka dimana terdapat aktivitas yang menyenangkan, menarik, sehat, terarah yang bertujuan untuk mendidik dan membentuk watak peserta didik. Salah satunya dengan diadakannya Festival Wirakarya Kampung Kelir pramuka yang diikuti oleh pramuka golongan penegak.
Dan ditahun ini Festival Wirakarya Kampung Kelir di Jawa Timur kembali hadir loh, yang diadakan di 11 zona wilayah Jawa Timur. Kali ini kabupaten Pamekasan yang menjadi tuan rumah di zona ke-11 sekaligus menjadi penutup dari acara Festival Wirakarya Kampung Kelir Jawa Timur yang diadakan dari tanggal 26-29 Maret 2019. Acara ini diikuti lebih dari 1000 peserta pramuka penegak se Madura dari 4 kontingen. Yaitu dari kontingen Sumenep, kontingen Sampang, kontingen Bangkalan dan tentu saja dari kontingen Pamekasan itu sendiri. Kehadiran kami para anggota di kota gerbang salam ini disambut hangat oleh tuan rumah. Acara ini langsung di buka dengan pemukulan gong oleh Bapak Raja’e selaku ketua kwarcab Pamekasan sekaligus wakil bupati Pamekasan di lapangan depan Pendopo Agung Ronggosukowati, kabupaten Pamekasan. Ia sangat mengapresiasi acara ini dan sangat berterima kasih atas kedatangan 1000 peserta yang berasal dari berbagai daerah.
Acara Festival Wirakarya Kampung Kelir di zona Pamekasan ini keren banget kakak… disini para peserta dapat menambah pengalaman, ilmu baru serta teman baru pastinya dan masih banyak lagi pelajaran yang bisa kita dapat dari acara Festival Wirakarya Kampung Kelir ini. Buat kamu yang masih bingung bagaimana kegiatan Festival Wirakarya Kampung Kelir di kabupaten Pamekasan dan acaranya ngapain aja bisa langsung disimak ya.
Acara yang pertama, yaitu dari tanggal 26-28 Maret para peserta mengikuti bakti pengecatan selama 3 hari dimana para peserta mengecat 100 rumah warga sekitar dari kampung Astah, kelurahan Bugih, kabupaten Pamekasan. Dan juga berhasil membedah dua rumah tak layak huni milik Bapak Abd. Salam dan Ibu Juhairiyah. Sebagai wujud tri satya yang kedua “menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat”. Dan malamnya diadakan pementasan dari perwakilan masing-masing kontingen sebagai hiburan.
Acara yang kedua yaitu festival kecerdasan dimana para peserta saling mengadu kecerdasan. Pemenang diambil 2 dari semua peserta dan akan mewakili Madura di festival kecerdasan tingkat Jawa Timur. Yang lolos ke tingkat Jawa Timur adalah dua putra dari kontingen Pamekasan dan kontingen Sumenep, dan dua putri dari kontingen Pamekasan dan Sampang. Jika lolos di tingkat Jawa Timur, mereka akan terbang ke luar negeri. Siapa sih yang gak pengen ke luar negeri, kalian semua pasti pengen juga kan. Buat kakak kakak yang belum beruntung di tahun ini jangan menyerah! ayo sukseskan festival wirakarya kampung kelir di tahun 2020!
Dan setelah festival kecerdasan, sampailah di malam terakhir yang merupakan puncak dari acara yang sangat di tunggu tunggu oleh semua orang, yaitu malam brawijaya alias malam penutupan yang dihadiri oleh Klantink. Grup band yang mulai naik daun ini ikut serta memeriahkan malam puncak dari penutupan Festival Wirakarya Kampung Kelir.
Nama : Mas’uliyatin nafilah
Asal kwarcab : Sumenep
Akun instagram : masuliyatin_nafilah
Email : masuliyatin@gmail.com