MISTIS DI BALIK MALAM FWKK
Alkisah, seorang anggota pramuka akan melihat meriahnya Malam brawijaya di Zona Mojokerjo. Namanya Arya, dia berasal dari Kwarcab Gresik. Bersama kawannya Baron, Rusdi, Aldi, dan Anton dari tenda menuju panggung utama yang jaraknya cukup melelahkan jika ditempuh dengan jalan kaki. Menyusuri sawah, kuburan, dan perkampungan warga.
Di malam hari, mereka berlima jalan menuju panggung utama. Mereka melewati sawah. Karena sawahnya becek setelah hujan, mereka melepas sepatunya sampai akhirnya di jalan kuburan. Anton teriak dan berlari sambil mengangkat sepatunya “Setannnnnnn!!!”, sontak semua orang yang jalan lewat kuburan berlari berhamburan. Dan sesampainya di Balai desa sambil memakai sepatunya kembali, Arya tanya pada Anton “Dimana ton setannya?” “Gak ada hehehe” jawab Anton sambil meringis “Halah kamu ini ton anton” seru teman temanya. Si Arya merasa ada yang janggal “Ngomong ngomong dimana ya Rusdi?” tanya Arya sambil kebingungan “Lah iya ya kemana si Rusdi?” sahut Aldi, “Oh, tadi dia pamit ke toilet masjid,mau kencing katanya suruh duluan aja, dia tau arah jalannya kok” jawab Baron. “Yaudah yuk jalan” sahut Anton.
Sampai di panggung utama, mereka melihat opening ceremony yang luar biasa meriahnya, dari panggung yang megah, lampu sorotnya yang warna warni menambah kesan dari acara yang diadakan setahun sekali ini. Acaranya pun diisi oleh pentas seni oleh perwakilan dari tiap tiap kontingen dari zona Mojokerto, Kwarcab Gresik kali ini akan menampilkan tari Giri Sholawat yang dibawakan oleh gadis gadis cantik asal Pulau Bawean. Yang tak kalah meriahnya di zona ini kedatangan grup musik jebolan ajang pencarian bakat di TV yaitu Klantik, meriah sekali bukan, bisa dibayangkan kalau yang nonton 700 peserta, bisa pecah ini acara.
Pada saat klantink performe, Si Arya masih bingung dan tanya ke Baron “Ron, Rusdi kemana sih kok nggak kelihatan batang hidungnya, kasihan dia nggak bisa lihat acara ini” “Mungkin dia balik ke Tenda, takut kali lewat kuburan sendirian, kan serem” jawab Baron “yaudah aku balik aja ke tenda, aku juga ngantuk nih” balas Arya. Tapi temanya Baron, Aldi dan Anton tidak mau kembali ke tenda karena acaraya masih seru serunya. Akhirnya Arya kembali sendirian. Langkah demi langkah Arya jalan sambil mengantuk, sesekali ia menguap saking ngantuknya. Di tengah jalan ia merinding, badannya gemeteran, merasa ada yang mengikuti dia dibelakang, tapi tidak ada apa apa, “Kok rasanya aneh ya” gumam Arya.
Arah jarum jam menunjukan jam 10 malam. Tak ada seorangpun yang lewat beriringan dengannya,kecuali saat ia melihat seseorang memakai Jubah putih duduk di depan warung yang tutup, ketika Arya melihat dia menunduk, ketika Arya melangkah dia mengangkat kepalanya, ketika Arya didepannya ia mengangkat pedang yang berlumuran darah dan Arya berlari sekencang kencangnya sampai ia terengah engah. Sesampainya di kuburan ia bertemu dengan kakek kakek yang ia cat rumahnya tadi siang. “Kakek kok ada disini mau ngapain?” tanya Arya “Kakek mau menyelamatkan Rusdi, ikuti kakek” Jawab kakek sambil memberikan lilin yang menyala. Arya berjalan dengan kakek ke tengah kuburan tersebut. “Buat apa lilin ini kek, memangnya Rusdi kemana, kok ke kuburan sih?” tanya Arya merinding. “Kamu akan kakek bawa ke suatu tempat, tapi sebelum itu kakek akan menutup matamu dengan kain ini. Dan katakan Rusdi 3 kali, maka ia akan berada di depanmu secara langsung” jawab kakek “Loh kok gitu kek, aku kan takut” sahut arya ketakutan “Kalau rasa persahabatanmu kuat, kamu akan melakukan yang terbaik untuk sahabatmu, maka lakukanlah jika ingin Rusdi selamat” jawab kakek. Lalu Arya digandeng kakek kesuatu tempat yaitu rumah kakek sendiri dan Arya tidak tahu itu dan melakukan apa yang diomongkan oleh kakek ia ditutupi matanya dengan kain, dan mengakatan “Rusdi…, Rusdi…, Rusdi…,” akhirnya ia membuka kainya dan ternyata ia terkejut “Selamat Ulang Tahun Arya…” Ucap teman teman Arya sambil membawa kue ulang tahun yang tadinya di panggung utama, beserta Rusdi juga yang berdandan memakai Jubah putih tadi hahaha. Arya terharu melihat teman temanya masih ingat hari ulang tahunnya.
Amanat dari cerita pendek ini adalah jika kamu punya teman saling tolong menolong lah, dan jangan sampai miss komunikasi antar temanmu.
Nama Lengkap : Arya Putra Adi Yatma
Asal Kwarcab : Gresik
Akun Medsos : @aryaadiyatma_ (Instagram)
0856-4826-3804 (WhatsApp)
Ceritanya terlalu pendek, kalau bisa diperpanjang aja ceritanya. Ceritanya juga menarik apa lagi kalau bahasanya diperjelas lagi kalau mau yang bukan baku sekalian aja tidak baku tapi kalau mau baku dibakuin semua sama tanya-tanya harusnya gimana diperjelas lagi
Cerita yg sangat bagus…
Bagus
Nice nih ceritanya, suka banget 😍😍
Mantap
Saya gk tau apa karena saya sudah terlalu sering baca cerita di wp atau novel jadinya penilaian saya jadinya beda. Saya komen gini bukan karena saya merasa saya lebih baik ya.. Cuma mungkin kosa kata nya bisa sedikit diperbaiki. Karena ada beberapa kalimat yang gk baku. Dan saya gk tau… Read more »
Overall ceritanya bagus terus ada pelajaran yg bisa diambil juga.
Bagus nih ceritanya sangat menghibur bagi saya, tapi Endingnya nih kurang bagus
Cerita nya menarik. Aku suka bnget apa lagi ada horor nya
Cerita yang sangat bagus dan menarik gw suka cerita nya ada cerita lain gk?
Gw pengen liat cerita lu min
Tetep semangat dan terus berkarya 🙏🙏
Gw support lu selalu
Cerita nya menarik, tapi penggunaan bahasa di awal cerita sedikit “membosankan”,.,masih terkesan terlalu kaku,
Bahasa di dua paragraf terakhir lebih santai, jadi kalau bisa perbaiki bahasa biar ga terkesan kaku ya…. hehehehe
..
Semangat kawan, semoga ini bisa menginspirasi ya…
Maaf kalo terkesansok tau…hehehe
Keren ceritanya
Sebuah cerita yang cukup bagus dan menarik dengan bahasa sehari hari yang berkaitan dengan misteri mistis khas masyarakat pedesaan yang masih kental akan budaya. Lanjutkan. Karyamu.
Salam Pramuka
#pramukajatim#pramukangawi#smagoscoutmovement#sman1jogorogo
Cerita nya seru saya suka seksi cerita seperti ini lanjutkan karya nya boss
Ceritanya Seru dahh
Terus Berkarya yaa
Cerita nya seru deh 🙂
Bismillah
Bismillahirrahmanirrahim