Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan ini menyerang organ pernapasan, penyakit
yang ditimbulkan mulai dari flu biasa hingga penyakit serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat
yang bernama latin Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona
virus jenis baru ditemukan pada bulan Desember 2019, di Wuhan, China.
Penemuan virus ini adalah kali pertama corona virus yang menyerang
manusia dan diyakini tersebar dengan perantara hewan kelelawar. Kemudian
virus ini mulai mewabah dan disebut sebagai Corona Virus Disases-2019
(COVID-19).
Penularan Covid – 19 yang awalnya diyakini tersebar melalui dari
kelelawar, setelah diteliti oleh WHO ternyata ada beberapa cara penularan
Covid – 19. Diantaranya adalah melalui droplet, udara, permukaan yang
terkontaminasi, dll. Karena Corona virus dapat tersebar lewat udara dan
droplet. Pemerintah kemudian menganjurkan untuk memakai masker setiap
keluar rumah dan menjaga jarak minimal 1 meter sebagai protocol kesehatan.
Lantas bagaimana Covid – 19 bisa sampai di Indonesia ?, Menteri Kesehatan,
Terawan Agus Putranto menjelaskan dari kedua pasien, salah satunya
merupakan guru dansa. Pasien berusia 31 tahun ini lantas melakukan kontak
fisik dengan WNA Jepang. Untuk informasi, sebelum ke Indonesia, WNA
Jepang ini bermukim di Malaysia sejak 14 Februari 2020 lalu. Pada tanggal
14 Februari 2020, pasien terinfeksi virus Corona berdansa dengan WNA
Jepang. Pasien berusia 31 tahun ini memang bekerja sebagai guru dansa dan
WNA asal Jepang ini juga merupakan teman dekatnya. Selang dua hari, yakni
16 Februari 2020 pasien terkena sakit batuk. Pasien kemudian melakukan
pemeriksaan di rumah sakit terdekat. Namun, saat itu pasien langsung
dibolehkan untuk rawat jalan atau kembali ke rumah. Namun, sakit yang
dideritanya tidak kunjung sembuh. Hingga pada
26 Februari 2020, pasien dirujuk ke rumah sakit dan diminta untuk menjalani
rawat inap. Pada saat inilah, batuk yang diderita pasien mulai disertai sesak
napas.Pada 28 Februari 2020, pasien mendapatkan telepon dari temannya
yang di Malaysia. Dalam sambungan telepon tersebut, pasien mendapatkan
informasi jika WNA Jepang yang merupakan temannya itu positif terinfeksi
virus Corona. “Kemudian pasien tersebut memberi tahu perawat rumah
sakit,” jelas Terawan
Lantas apakah pentingnya peran PRAMUKA dan SATUAN KARYA
dalam penanganan COVID – 19 ini ? Apakah yang dapat dilakukan satuan
karya untuk membantu masyarakat ? Banyak yang beranggapan bahwa
kegiatan pramuka terhenti karena covid, tapi benarkah itu ? Jawabannya
tidak, banyak hal yang bisa dilakukan oleh Satuan Karya maupun Satuan
Pramuka Peduli. Melalui Satuan Karya yang merupakan wadah bagi setiap
pramuka untuk menyalurkan minat dan bakatnya bisa mengabdikan diri
ditengah pandemi seperti sekarang ini. Sesuai dengan motto pramuka yang
berbunyi “ SATYAKU KUDHARMAKAN, DHARMAKU
KUBAKTIKAN ”, dapat menjadi pedoman setip pramuka untuk
membaktikan diri kepada masyarakat. Seperti yang kita tahu bahwa beberapa
bulan ini di negara kita sedang terjadi wabah COVID – 19, semua kegiatan
masyarakat pun terkena dampaknya termasuk kegiatan pramuka. Namun, ada
beberapa yang dapat di lakukan oleh satuan pramuka salah satu contohnya
adalah melalui SAKA, seperti yang terjadi di kota Malang sendiri pada
beberapa bulan yang lalu diadakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar).
Kami dari SAKA Dirgantara Kwartir Cabang Kota Malang ikut serta
dalam membantu kegiatan tersebut dipos check point yang telah disediakan,
dipos check point kami membantu melakukan pendataan warga dari luar Kota
Malang yang akan masuk ke Kota Malang, check suhu badan, dan
mengarahkan untuk selalu cuci tangan dan memakai masker, serta membawa
handsanitizer. Karena pada saat di berlakukan PSBB di Kota Malang
bersamaan dengan bulan puasa kami juga membagikan takjil kepada
pengendara yang melintas dicheck point bersama dengan satuan petugas
lainnya di antaranya ada DISHUB kota Malang, SATPOL PP, TNI, dan
POLISI yang menjadi komandan pos check point serta Satuan Pramuka
Peduli lainnya.
Selain kegiatan dipos check point kami juga melakukan kegiatan
Bakti Masyarakat dalam bentuk penyemprotan disinfektan dibeberapa
tempat. Kami juga menjalin kerja sama antara perwakilan dari SAKA
Dirgantara Kwartir Cabang Kota Malang dengan Komunitas Human
Initiative untuk melakukan penyemprotan dibeberapa tempat wilayah Kota
dan Kabupaten Malang.
Penyemprotan disinfektan ini kami jalankan karena meningkat
penyebaran Covid – 19 yang tidak hanya bisa tersebar melalui udara atau
droplet saja, tapi juga tersebar melalui permukaan benda lainnya. Tempat –
tempat yang menjadi tujuan penyemprotan kami di antaranya adalah tempat
– tempat yang sering dikunjungi oleh orang ramai, seperti contohnya adalah
sekolah, pondok pesantren, masjid, perumahan, dan tempat terbuka lainnya.
Hal ini bertujuan agar seluruh masyarakat yang mendatangi tempat tersebut
bisa aman dari virus, dan menjaga benda yang ada disekitarnya tetap steril.
Bakti kepada Masyarakat kami juga tak terhenti dalam bentuk
penyemprotan atau pun dipos check point saja, tapi kami melakukan
pembagian masker kepada rumah warga yang berada diwilayah
penyemprotan kami.
Hal ini dilakukan agar masyarakat menjadi sadar pentingnya untuk
menggunakan masker pada saat keluar rumah dan selalu menjaga jarak
dengan orang lain. Kegiatan kami diatas membuktikan bahwa kegiatan pramuka tidak
akan terhenti karena pandemi, masih banyak hal yang dapat dilakukan oleh
pramuka, salah satu contohnya adalah bakti kepada masyarakat. Hal – hal
yang menyangkut pramuka dimasyarakat sangat banyak. Sembari menunggu
pandemi selesai kita bisa melakukan kegiatan kegiatan yang bermanfaat bagi
orang lain.
#jatimguyub
#peransaka2020
#lombaaratikelsaka2020