Artikel
Wujud Nyata Pramuka dalam Kebencanaan
Oleh :
Atala Farah Maulidyah
Saka Wanabakti Kwartir Cabang Kota Malang (009)
Abstraksi
Gerakan Pramuka adalah sebuah wadah pendidikan pembentukan karakter pada setiap tingkatan generasi di Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Berdasarkan golongan umur, anggota gerakan pramuka dibagi menjadi peserta didik dan orang dewasa. Salah satu peran anggota pramuka yaitu ikut serta membantu pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam upaya penyelesaian masalah kebencanaan. Contohnya seperti bencana non alam yang terjadi saat ini, yaitu pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019).
Kata kunci : Peran Anggota Pramuka, Kebencanaan, Pandemi Covid-19.
Pendahuluan
Pada dasarnya, gerakan pramuka dibentuk dengan tujuan untuk melatih generasi muda agar dapat memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik secara intelektual, spiritual, sosial, dan fisik. Untuk mencapai tujuan tersebut, anggota pramuka memiliki berbagai macam peran, salah satunya yaitu ikut andil dalam mengatasi bencana non alam seperti pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pramuka untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 yaitu ikut membantu penyemprotan disinfektan dan yustisi masker. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, pramuka dapat bekerjasama dengan beberapa pihak Satuan Tugas Covid-19.
Artikel ini ditulis dengan tema “Wujud Nyata Pramuka dalam Bakti Masyarakat di Lingkungan Masyarakat” sesuai dengan ketentuan lomba menulis artikel Peran Saka Jatim 2020. Dengan tema tersebut, artikel ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan wujud nyata pramuka dalam kebencanaan, khususnya pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Selain untuk mengikuti lomba, artikel ini ditulis dengan harapan dapat tersebar luas sehingga dapat mengedukasi pembaca mengenai beberapa upaya pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19 selain penerapan protokol kesehatan 3M.
Pembahasan
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka. Kepanjangan dari pramuka yaitu Praja Muda Karana yang berarti rakyat muda yang suka berkarya. Berdasarkan golongan umur, pramuka terdiri dari peserta didik dan orang dewasa. Peserta didik terdiri dari siswa SD sampai mahasiswa Universitas yang berusia 7 sampai 25 tahun yang meliputi Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega. Sedangkan orang dewasa terdiri dari orang yang berusia lebih dari 25 tahun dan menjabat sebagai Pelatih Pramuka, Pembina Pramuka, Pamong Saka Pramuka, dan lainnya. Selain belajar tentang kepramukaan dan mengikuti lomba, pramuka juga memiliki peran untuk berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Hal tersebut sesuai dengan kode kehormatan gerakan pramuka Tri Satya dan Dasa Dharma, dimana terdapat nilai-nilai yang menekankan kepada para pramuka agar dapat menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. Salah satu kontribusi pramuka bagi masyarakat dan negara yaitu ikut serta berperan dalam menangani masalah kebencanaan.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam serta mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor sehingga timbul korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan terganggunya psikologis bagi korban maupun orang terdekat korban. Berdasarkan faktor penyebabnya, bencana dibagi menjadi tiga yaitu bencana alam, non alam, dan sosial. Bencana alam merupakan bencana yang disebabkan oleh alam salah satunya seperti letak Indonesia secara geografis yang berada pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, contoh bencana alam yaitu tanah longsor, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Bencana non alam merupakan bencana yang disebabkan oleh selain alam salah satunya seperti kebocoran nuklir akibat adanya kesalahan desain atau kemungkinan lainnya, contoh bencananya seperti gagal teknologi, dan wabah penyakit. Sedangkan bencana sosial merupakan bencana yang disebabkan oleh manusia, seperti konflik antar komunitas.
Salah satu bencana non alam yang sedang terjadi saat ini yaitu pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-Cov-2) dan telah menyebar ke seluruh negara sejak akhir tahun 2019 hingga saat ini. Virus ini menyerang organ pernafasan dan menimbulkan gejala seperti demam, diare, hilangnya fungsi indera perasa atau penciuman, nyeri tenggorokan dan dada, dan lain sebagainya. Virus ini dapat menyebar ke seluruh negara dengan cepat karena selain melalui udara, virus ini juga dapat bertahan di permukaan tempat dia mendarat dan dapat berpindah dengan mudah apabila tersentuh dengan benda lain. Selain itu juga dapat menyebar melalui air liur.
Dengan penyebarannya yang sangat cepat, virus yang awalnya berada di China dapat sampai di Indonesia dalam waktu kurang dari tiga bulan sejak pertama kali ditemukan. Sampainya virus di Indonesia dan kurangnya sikap waspada, menjadikan masyarakat Indonesia yang tertular meningkat secara drastis. Sehingga pemerintah menerapkan kebijakan baru, yaitu menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Namun kebijakan tersebut ternyata tidak efektif dalam pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19 dan mengakibatkan perekonomian merosot secara drastis. Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan era new normal, yaitu memperbolehkan masyarakat melakukan aktivitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan secara berkala dengan sabun selama kurang lebih 20 detik atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak (physical distancing), dan memakai masker.
Kebebasan beraktivitas di luar rumah dengan virus yang masih tersebar dimana-mana, menjadikan masyarakat lebih waspada. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya permintaan penyemprotan disinfektan di beberapa wilayah pemukiman, sekolah, kantor, dan wilayah rawan keramaian lainnya. Selain itu, meski sudah ada kebijakan untuk menerapkan protokol kesehatan, kasus Covid-19 masih saja meningkat. Hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan, sehingga perlu ada pihak penegak kebijakan tersebut agar masyarakat memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dan pandemi Covid-19 dapat segera selesai.
Adanya permasalahan seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, membuat pramuka tidak bisa hanya berdiam diri saja. Banyak dari mereka yang melakukan kegiatan pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19 seperti ikut membantu penyemprotan disinfektan, melakukan operasi yustisi masker atau memberikan edukasi penerapan protokol kesehatan. Edukasi penerapan protokol dapat dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial contohnya seperti memasang banner di sudut wilayah yang mudah dilihat serta pembuatan poster yang kemudian diposting di media sosial seperti facebook, instagram, dan medsos lainnya. Pelaksanaan kegiatan pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19 juga dilaksanakan oleh kami, anggota Saka Wanabakti Kwartir Cabang Kota Malang. Kami bersama pihak PMI, BPBD, dan Satuan Tugas Covid-19 Kwartir Ranting Kecamatan Sukun Kota Malang bekerja sama untuk melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah kecamatan Sukun, kota Malang. Selain itu, kami juga turut membagikan sembako kepada keluarga yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya keluarga anggota Saka Wanabakti Kwartir Cabang Kota Malang.
Penutup
Berdasarkan artikel ini, dapat disimpulkan bahwa anggota pramuka tidak hanya belajar kepramukaan dan mengikuti perlombaan saja, namun pramuka juga disiapkan untuk berperan dalam pembangunan masyarakat. Dengan adanya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, pramuka dapat berkontribusi bagi masyarakat dengan ikut serta membantu penyemprotan disinfektan ke wilayah sekitar, yustisi masker, pengedukasian kepada masyarakat, atau kegiatan lainnya yang dapat mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. Semoga dengan segala upaya yang telah dilakukan, pandemi ini dapat segera berakhir dan masyarakat dapat beraktivitas seperti semula serta dapat berinteraksi sosial dengan semestinya. Aamiin.
Daftar Pustaka
Ningsih, Sri. 2019. Pramuka Wadah Pembentukan Karakter Bangsa. https://radarkudus.jawapos.com/read/2019/03/30/128536/pramuka-wadah-pembentukan-karakter-bangsa. Diakses tanggal 23 November 2020.
bantul.pramukadiy.or.id. 2019. Sejarah, Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Metode Pramuka. https://bantul.pramukadiy.or.id/2019/01/sejarah-fungsi-tujuan-prinsip-dan-metode-pramuka.html. Diakses tanggal 23 November 2020.
Mahanani, Rahwiku. 2020. Apa Itu Pandemi dan Perbedaannya dengan Epidemi Terkait Virus Corona. https://kids.grid.id/read/472138667/apa-itu-pandemi-dan-perbedaannya-dengan-epidemi-terkait-virus-corona?page=all. Diakses tanggal 20 November 2020.
Widiyani, Rosmha. 2020 Cara Penyebaran Virus Corona Covid-19 Menurut WHO. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4960182/cara-penyebaran-virus-corona-covid-19-menurut-who. Diakses tanggal 20 November 2020.
newssebelas.com. 2020. Menegaskan Peran Pramuka dalam Penanggulangan Covid-19. https://www.newssebelas.com/2020/08/menegaskan-peran-pramuka-dalam.html. Diakses tanggal 23 November 2020.
Sundari, Laksmi Sri. 2020. Pramuk Berperan dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19. https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-35667620/pramuka-berperan-dalam-penanggulangan-pandemi-covid-19. Diakses tanggal 23 November 2020.
Supendi, Deni. 2020. Bencana Non Alam yang Mungkin Terjadi. https://www.harapanrakyat.com/2020/01/bencana-non-alam-yang-mungkin-terjadi/. Diakses tanggal 23 November 2020.
Lampiran Dokumentasi
Penyemprotan Disinfektan di Wilayah Kecamatan Sukun, Kota Malang