PRAJA MUDA KARANA DISEKELILING KITA
Siapa yang tak kenal dengan pramuka ?
Seorang pemuda/pemudi yang berjiwa Pancasila dan menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara serta memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. Tak terkecuali seperti saat ini, situasi yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kini masyarakat Indonesia mengalami masa transisi dari aktifitas normal ke aktifitas new normal, dimana hal tersebut merupakan dampak dari munculnya pandemi virus corona. Virus Corona atau SARS-CoV-2 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019, virus tersebut menyerang sistem pernapasan pada manusia. Penyakit yang disebabkan dari infeksi virus SARS-CoV-19 disebut COVID-19. Virus tersebut bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak – anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil maupun balita. Namun, presentase menunjukkan bahwa golongan lansia lah yang rentan terpapar.
“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh – sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat serta menepati dasadarma.” Kode kehormatan anggota Gerakan Pramuka, yang mana telah disebut secara tegas bahwa seorang pramuka harus berperan aktif dan tanggap ketika ada permasalahan disekitar masyarakat. Tak terkecuali seperti saat ini, seorang Pramuka juga harus berperan andil terhadap dampak – dampak atau isu – isu yang berkembang di masyarakat akibat munculnya pandemi virus corona.
Pada hari Kamis, 21 Mei 2020 SAKA Bhayangkara melakukan bakti masyarakat yaitu pemberian sembako pada masyarakat kurang mampu. Kami menyadari bahwa pandemi virus corona mematikan beberapa bidang mata pencaharian, oleh sebab itu kami berinisiatif untuk memberikan sembako ala kadarnya untuk meringankan kebutuhan. Kegiatan tersebut sebagai wujud peran serta anggota SAKA Bhayangkara Polres Trenggalek sebagai bagian dari masyarakat.
Pemuda adalah aset terbesar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. sekarang ini peran pemuda ini sudah tidak seperti yang dulu ketika awal kemerdekaan mereka yang mempunyai
semangat menggelegar dan sekarang ini kualitas pemuda rendah dan belum optimal. Padahal
peran pemuda sangatlah penting untuk memajukan bangsa ini. Pemuda pemudi sangatlah
dibutuhkan dalam bangsa untuk membantu mensejahterakan serta menjaga persatuan bangsa.
Selain itu pemuda juga memiliki peran yaitu “agent of change” dan “social control” yaitu
pemuda harus menerapkan pedoman hidup di dalam masyarakat. Karena pemudalah yang
menjadi sasaran elemen bangsa yang bisa untuk merubah dan membuktikan lahirnya sebuah
peradaban baru. Untuk itu langkah yang paling tepat yaitu dengan mengaktualisasikan
Pancasila kepada semua elemen masyarakat melalui peran pemuda.
Menurut data Musyawarah Nasional Pramuka 2013 yang menunjukkan bahwa anggota
Pramuka Indonesia tercatat 17.200.595 orang, sementara anggota kepanduan dunia menurut
data WOSM 2017 sebanyak 21.842.404 orang. Di tahun 2023, andalan nasional bidang
hubungan luar negeri menargetkan bahwa Gerakan Pramuka mencapai 22,7 juta anggota dari
total upaya pencapaian visi WOSM 2023 untuk menarik 100 juta anggota dari seluruh dunia.
Hal tersebut menunjukkan bahwa peran Indonesia dalam WOSM cukup memiliki ruang dan
seharusnya mendapat perhatian lebih sebab sumber daya manusia nya perlu dikembangkan
sesuai tuntutan zaman dan keperluan organisasi ke depannya dengan memperhatikan ciri khas
dan potensi dari masing – masing tempat kepanduan. Ketrampilan yang ada difokuskan untuk
menyiapkan pemuda khususnya anggota Gerakan Pramuka untuk menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan dimasyarakat untuk menunjang dan membantu mewujudkan cita – cita
negara yaitu mewujudkan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Rela menolong dan tabah” dasadarma pramuka ke 5, tidak hanya sekedar kalimat yang
diucapkan ketika acara – acara besar maupun ketika pembukaan latihan rutin, namun kalimat
yang menjadi pedoman sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari – hari. Banyak kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh anggota SAKA Bhayangkara Polres Trenggalek sebagai wujud
komitmen bermasyarakat dan di dalam masyarakat, seperti kegiatan bakti sosial, pembagian
masker dan pembagian sembako di lingkungan masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Sistem Among dalam kepramukaan. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan di
Indonesia, Gerakan Pramuka menggunakan sistem among. Di mana dalam fungsinya sebagai
penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga
kepramukaan berlandaskan Sistem Among di samping menerapkan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Sistem among adalah proses pendidikan yang
dilaksanakan dalam bentuk hubungan khas antara peserta didik dengan pendidiknya. Sistem
Among dalam Pramuka menciptakan hubungan pendidik pembina pramuka yang
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan
leluasa dan menghidari paksaan, guna mengembangkan kemandirian, percaya diri, dan
kreatifitas sesuai aspirasi peserta didik. Kata “among” sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu
“mong”, “momong” atau “ngemong” yang mempunyai arti mengasuh atau membimbing.
Sistem Among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan yang harus
dipraktekkan oleh Pembina Pramuka. Prinsip-prinsip kepemimpinan itu terdiri atas :
1. ing ngarsa sung tuladha yang memiliki maksud di depan menjadi teladan;
2. ing madya mangun karsa yang memiliki maksud di tengah membangun kemauan;
3. tut wuri handayani yang memiliki maksud di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
“Hasrat untuk meraih kemajuan bangsa Indonesia muncul ketika banyak pemuda telah mengecap bangku sekolah, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, munculnya surat kabar telah memupuk kesadaran berbangsa dari seluruh lapisan masyarakat bumiputra. Kesadaran ini makin tapak dengan banyaknya organisasi kaum muda, yang mengarahkan tujuannya untuk membentuk suatu bangsa dan negara yang merdeka.” Taufik Abdullah dan A.B Lapisan (ed), Indonesia Dalam Arus Sejarah VI (2012) Berdasarkan hasil penelitian Goldsmith dan Blustain tahun 1980 dalam Ndraha (1990), berkesimpulan bahwa masyarakat tergerak untuk berpartisipasi jika : 1. Partisipasi itu dilakukan melalui organisasi yang sudah dikenal atau yang sudah ada di tengah – tengah masyarakat. 2. Partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang bersangkutan. 3. Manfaat yang diperoleh melalui partisipasi itu dapat memenuhi kepentingan masyarakat setempat 4. Dalam proses partisipasi itu terjamin adanya kontrol yang dilakukan oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat ternyata kurang jika mereka tidak atau kurang berperan dalam pengambilan keputusan.
Dengan demikian, Gerakan Pramuka adalah organisasi yang terlihat nyata disekeliling kita dimasyarakat sebab ketika ada isu yang ada berkaitan dengan kegiatan sosial kemanusiaan Pramuka selalu menjadi pelopor dan tokoh utama yang bergerak. Hingga sudah tak asing lagi ketika kita menyebut Pramuka di masyarakat respon yang ada adalah gambaran sosok pemuda yang membantu secara sukarela tanpa adanya permintaan semata.
BIODATA PESERTA PERAN SAKA DAERAH 2020
1 Nama : Angga Aldi Saputra
No SIPA : 280420030360
Pangkalan : SAKA Bhayangkara POLRES Trenggalek
2 Nama : Della Novita Saputri
No SIPA : 201120020213
Pangkalan : SAKA Bhayangkara POLRES Trenggalek
3 Nama : Devina Aslunnisa
No SIPA : 260420020254
Pangkalan : SAKA Bhayangkara POLRES Trenggalek
4 Nama : Ganang Tangguh Posoko Bumi
No SIPA : 231020020253
Pangkalan : SAKA Bhayangkara POLRES Trenggalek
5 Nama : Nadira Savitri
No SIPA : 131120020208
Pangkalan : SAKA Bhayangkara POLRES Trenggalek